Teman-teman yang budiman, selamat siang..
Semoga hari ini semangat terus ada dan membara karena jiwa muda kita.
Baiklah, kali ini gue bakal menulis tentang semangat gue untuk memperjuangkan mimpi gue. Berawal dari sebuah rencana dan target, gue coba merangkai mimpi itu melalui proses atau hal yang paling kecil.
Mimpi ini adalah mimpi gue untuk 3 bulan ke depan. Akan menjadi seperti apa hari-hari gue selama 3 bulan ke depan. Gue gak bisa menerka, meramal, atau menebak karena gue bukan dukun ataupun Tuhan. Gue cuma manusia biasa sama seperti teman-teman. Gue bisa menggambarkan mimpi-mimpi gue dari detik, menit, jam, dan hari ini. Dan gue pun percaya kalau teman-teman bisa menggambarkan mimpi-mimpi juga mulai dari sekarang dan dari hal kecil. Hal kecil itu adalah SEMANGAT. Semangat untuk membangun dan meraih mimpi.
Sebenarnya gue berada di posisi yang dilematis. Saat ini gue sedang ingin mencoba fokus untuk mengejar target lulus kuliah dari UIN Jakarta sebelum akhir tahun 2012. Sementara dilain hal, gue juga ingin menyibukkan diri (kembali) di Komunitas Djuanda.
*sambil mendengarkan lagu dari Goodboy Badminton - Semester Akhir
Ok, gue bakal cerita dari target lulus kuliah. Secara normal dan sadar gue berpikir kalau kuliah adalah tanggung jawab kepada orang tua. Hal ini sudah sewajarnya kalau orang tua akan menanyakan kepada sang anak, "kapan lulus kuliah?". begitu juga yang menimpa dengan gue sendiri. Mamah gue, kadang-kadang bertanya seperti itu. Gue memaklumi. Sudah seharusnya pula, gue sadar tanggung jawab untuk lulus dari dunia kampus yang dinamis.
Memasuki akhir Maret 2012 ini, gue seakan di kejar deadline untuk menyodorkan proposal skripsi gue kepada Dosen PA (Pembimbing Akademik) dan meminta restu (tanda tangan) untuk mengajukan judul proposal skripsi ke DPS (Dewan Pertimbangan Skripsi).
Nah, akhir-akhir ini mulai timbul gejala-gejala dan akhirnya menjadi penyakit semester akhir, yaitu rasa males. Jujur, males adalah penyakit yang sangat berbahaya dan kalau sudah akut akan sungguh sangat sulit melepaskannya. Asli deh, gue gak bohong..karena males itu sudah mencoba menghasut seluruh jiwa & raga gue untuk tidak melakukan apapun buat mimpi-mimpi gue. Terus, solusinya?
Lawan dan (HARUS) menjadi produktif. Ya, gue menulis tentang ini karena gue berkaca pada diri sendiri dan ingin membagikan semangat yang ada dalam diri gue dengan teman-teman pembaca.
Gue merencanakan & menargetkan selama 3 bulan ke depan dimulai dari saat ini Maret 2012, gue bisa mengajukan proposal skripsi gue ke DPS. Titik.!!!
Selanjutnya berhubungan dengan Komunitas Djuanda.
Komunitas Djuanda adalah tempat gue berkomunitas dan bermedia sampai saat ini. kini, ada satu hal penting yang harus dipersiapkan gue dan teman-teman di Komunitas Djuanda, yaitu sebuah launching film feature dokumenter perdana di Tangerang Selatan. Gue belum bisa bercerita sekarang tentang filmnya akan seperti apa karena itu rahasia perusahaan. heheu. Tapi nanti gue bakal bercerita di blog gue. wait and see aja ya teman-teman.
Launching film ini direncanakan dan ditargetkan berjalan selama 3 bulan ke depan juga. Dengan segala persiapan, gue meminta do'a kepada teman-teman semua untuk kelancaran dari pra sampai acara launching filmnya selesai. Terima kasih. heheu.
Seperti yang gue ceritain di atas, 2 agenda tadi gue jadikan prioritas untuk 3 bulan kedepan.
Disini yang ingin gue tekankan adalah gue mencoba belajar mengelola waktu, mengelola jiwa & raga gue agar tetap bisa seimbang. Seimbang dalam artian 2 kegiatan yang udah gue prioritaskan bisa berjalan beriringan dengan kontrol dan kelola waktu, jiwa dan raga yang benar dan baik. Hal lain yang harus tetap dijaga adalah SEMANGAT.
Intinya gue mau untuk mengejar dan meraih 2 kegiatan yang jadi prioritas gue disertai dengan SEMANGAT yang stabil. Percuma kalau cuma kemauan tapi tidak dibarengi dengan SEMANGAT. Semangat yang kita punya harus dikeluarkan. Semoga hasilnya nikmat. Amin.
Akhirnya, teman-teman blogger..
Gue cukupkan cerita gue hari ini, siang ini cukup panas tapi jangan sampai melemahkan semangat kita.
Selamat siang.
Terima Kasih,
Salam,
Rizky Muhammad Zein.