Pages

Subscribe:

Labels

Senin, 20 April 2015

I called it, Love!


Aku terlalu menafikkan segala sesuatu yang ada di sekitar. Aku terlalu sibuk dengan ego diri sendiri. Aku terlalu picik untuk saling mengerti.

Aku berfikir dan mulai merasakan kembali cinta. Terdengar seperti utopia tapi aku sadari bahwa itu benar adanya.

Terima kasih, kamu yang memberi tanpa pamrih. Terima kasih, kamu yg mengingat tanpa pengingat.

Tuhan ternyata tidak sedang bercanda dalam memberi cintaNya melalui perantara berikutnya untukku. Ya, kamu. Sekali lagi, terima kasih.

Bogor, 20 April 2015

0 komentar:

Posting Komentar