“Melanie Subono adalah salah satu pribadi yang sangat dibutuhkan Indonesia, Genuine, kenal akan passion-nya, berkarya, dan yang terpenting: mau berbagi tentang itu semua untuk Indonesia lewat tulisan-tulisannya.” Pandji Pragiwaksono, Presenter, penulis Nasional.Is.Me
Satu hal yang gue pikir sebelum beli buku ini. “Kayanya buku ini yang HARUS gue beli”. Hasilnya? Mari menyimak sedikit review buku “Cerita Segelas Kopi” dari seorang Rizky Muhammad Zein.
dari google.com |
Kenapa gue tertarik buat beli buku ini? Setelah gue baca-baca postingan tulisan-tulisannya Mbak Melanie Subono, ternyata asik banget, selaras, dan inspiratif banget. Nah, dari situ gue mulai makin tertarik buat terus baca tulisan-tulisannya Mbak Melanie Subono. Yang terakhir gue baca adalah tentang tulisannya tentang sepak bola Indonesia di kompasiana.com.
Okeh, teman-teman blogger, gue mulai buat sedikit me-review buku ini. Buku “Cerita Segelas Kopi” ini sungguh sangat inspiratif buat gue. Kenapa gue bilang begitu? Karena semua tulisan Mbak Melanie Subono yang ada didalem buku adalah pemikirannya tentang hal-hal kecil yang ada disekitarnya dan dia aware akan hal itu yang kemudian direfleksikan lewat tulisan-tulisannya.
Tulisan-tulisan Mbak Melanie Subono di buku yang dicetak oleh Penerbit Qanita ini ada 16 bagian yang ditulis dengan gaya bahasa yang ringan dan mudah buat gue pahamin. Ini terlihat dari kata-kata yang digunakan, misalnya gue-lo, bahasa sehari-hari yang biasa gue pake.
Menurut gue, yang menarik dari buku ini adalah dari tulisannya. Gue sangat tertarik karena tulisan Mbak Melanie Subono ini asik, “ngalir”, dan inspiratif. Gue bilang “ngalir” karena harus gue akui kalau secara keseluruhan tulisan-tulisan mbak Melanie Subono adalah jujur dan apa adanya. Jujur menyuarakan hal-hal yang hampir gak pernah gue sadari bahwa segala macam hal yang ada disekitar gue adalah PENTING. Meskipun hal itu sepele.
Tulisan-tulisan Mbak Melanie Subono menjadi PENTING karena kebanyakan dari kita dan termasuk gue hanya menjadi pengikut mayoritas sedangkan minoritas?.
Gue suka semua tulisan didalem buku “Cerita Segelas Kopi”. Dan yang jadi favorit gue adalah tulisan “Pelawak Bernama Waktu”. Gue suka tulisan ini karena gue sadar, waktu adalah hal yang paling deket sama gue. Tiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, dan tahun yang gue lewatin apa yang udah gue lakuin buat orang tua gue? Buat saudara-saudara gue? Buat teman-teman gue? Buat orang yang gue sayang? Buat diri gue sendiri?. Gue jadi inget sebuah hadits kurang lebih bunyinya begini, “Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat buat orang lain.” Jadi, mari merenung.
Lalu, apa yang harus gue kritisi dari buku ini? Seharian gue baca buku ini, gue belum menemukan bagian mana yang perlu gue kritik. Gue merasa, gue suka baca buku “Cerita Segelas Kopi”, gue nikmatin setiap tulisan di buku “Cerita Segelas Kopi”, dan gue puas baca buku “Cerita Segelas Kopi”.
Mungkin, Cuma itu yang bisa gue review dari buku “Cerita Segelas Kopi” dan mungkin… setelah tulisan review ini gue bakal coba menulis lagi tentang banyak hal disekitar gue. Dan pada akhirnya, gue meminjam kata-kata dari Kang Soleh Solihun, Kesempurnaan itu hanya milik Alloh SWT, dan dan sempurna itu adalah lagunya Andra and The Backbone. Hehe.
Terima kasih.
Salam,
@iqiezein.
0 komentar:
Posting Komentar