Pages

Subscribe:

Labels

Selasa, 10 Juli 2012

Bogor Ku Sayang, Bogor Ku Malang

Pagi ini Gue mencoba mengungkapkan unek2 tentang kota yang Gue Cinta. Kota Bogor. Ya, 530 tahun Bogor namun perubahan menjadi Kota Beriman, jauh dari harapan. Bogor Kota Beriman (Bersih, Indah, Nyaman). Kadang, Gue pengen mengungkapkan banyak hal yang jadi unek-unek Gue secara random, kenapa? karena menurut Gue permasalahan di Bogor tidak dibereskan dari hal-hal kecil. Dan yang selalu ingin Gue tanyakan adalah... DIMANA (PERAN) PEMERINTAH KOTA?

Sambil menulis unek2 ini, Gue googling website PemKot Bogor dan ini linknya Klik Disini informasi yang ada didalam website tersebut cukup lengkap mengenai Kota Bogor. Lalu Gue menyoroti tentang Visi dan Misi Kota Bogor 2010-2014.
 
VISI KOTA BOGOR 2010 - 2014
"Kota Perdagangan dengan Sumber Daya Manusia Produktif dan Pelayanan Prima"

MISI KOTA BOGOR 2010 - 2014
1. Mengembangkan perekonomian masyarakat yang bertumpu pada kegiatan jasa perdagangan.
2. Mewujudkan kota yang bersih dengan sarana prasarana transportasi yang berkualitas.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan penekanan pada penuntasan wajib belajar 12 tahun, serta peningkatan kesehatan dan keterampilan masyarakat.
4. Peningkatan pelayanan publik dan partisipasi masyarakat.

Selama Gue berkeliling daerah Kota Bogor, Gue tegaskan bahwa TIDAK ADA SAMA SEKALI sosialisasi mengenai VISI KOTA BOGOR sebagai "Kota Perdagangan dengan Sumber Daya Manusia Produktif dan Pelayanan Prima". Yang sering Gue lihat, cuma tampang-tampang walikota dan politisi. Muak? PASTI.

Mewujudkan kota yang bersih dengan sarana prasarana transportasi yang berkualitas. Angkot makin banyak, Transpakuan sepi. Halte-halte Transpakuan, kotor dan gak terpakai. Seperti contoh Halte di depan Unitex, Wangun, Rancamaya, sepi dan TIDAK TERAWAT. Buang-buang duit anggaran daerah? PASTI.

Mewujudkan kota perdagangan dengan sumber daya manusia produktif dan pelayanan prima namun tidak diimbangi dengan tata kelola ruang publik dan transportasi yang baik adalah menjadi mubazir/menjadi sia-sia.

Gue melihat kawasan Tajur yang disana banyak banget toko-toko tas, factory outlet dan lainnya. Kini, menjadi kawasan yang super macet setiap akhir pekan baik dari arah yang akan menuju Bogor maupun ke Ciawi.
Entah apa yang jadi sumber kemacetan sehingga hal ini jadi mubazir. Pengalaman Gue pas kemarin mau ke Gramedia Pajajaran Bogor itu kalau Gue lewat daerah perdagangan Tajur, mungkin bisa jadi 2 jam ke Gramedia kalau tidak mengambil jalan pintas melalui komplek pakuan. Jika berangkat dari arah Ciawi menuju Bogor, biasanya kemacetan di daerah tersebut dimulai dari depan Galaxy Tajur sampai di depan Komplek Pakuan. Kalau kita berbalik arah, menuju ke Ciawi, kemacetan dimulai dari depan Ekalokasari. Sekali lagi, hal tersebut sering terjadi ketika masa-masa weekend dan libur panjang. Dimana kenyamanan?

Banyak orang stres dan waktu terbuang sia-sia di jalan karena kemacetan namun hal itu selalu terjadi dan sepertinya pihak kepolisian Bogor pun tampak kewalahan dengan "rutinitas" tersebut. Lalu, dimana kerjasama Pemkot dengan Polres Bogor?

Ok, Gue cukupkan dulu tulisan pagi ini. Nanti kita lanjutkan lagi ya teman-teman.
*mendengarkan lagu dari Bangku Taman - Ode Buat Kota.

Sekian,

Terima kasih,
Salam,
RMZ/@iqiezein

0 komentar:

Posting Komentar