Pages

Subscribe:

Labels

Kamis, 20 Agustus 2009

Jiwa Ksatria Pemimpin Indonesia

negara tanpa pemimpin bukanlah sebuah negara. karena negara butuh pemimpin agar ada seseorang yang mampu untuk mengarahkan tujuan negara sesuai dengan cita-cita bangsa itu sendiri.
ya. itulah jawaban sesudah pemilu usai di negara Indonesia. kita telah memiliki sesosok pemimpin yang akan memimpin kita selama 5 tahun kedepan demi kejayaan bangsa ini. tidak lain seperti 5 tahun sebelumnya. ya itu lah jawabanya Susilo Bambang Yudhoyono dengan pasangannya Boediono. SBY yang kembali terpilih akan memimpinn kita kembali untuk 5 tahun kedepan dengan membawa misi terbaik untuk mencapai visi yang mulia demi bangsa ini.
seperti pemilu-pemilu sebelumnya. ada hal yang menarik untuk dijadikan bahan diskusi kita bukan untuk di gosipkan. kita berdiskusi untuk mencari hal atau solusi yang terbaik untuk negeri kita sendiri. hal itu adalah hubungan antara kaum elite politik yang bersaing dan berkuasa. seperti banyak yang diketahui oleh publik bahwa ada ketidak harmonisan hubungan antara Megawati dan SBY. walau pun SBY tetap tidak pernah mengekspos kepada publik namun fakta di lapangan lah yang berbicara contohnya ketika pengambilan no urut untuk pemilu presiden 2009-2014 setelah selesai acara berbeda dengan pasangannya Prabowo Subianto mengambil tindakan hormat dan bersalaman kepada calon incumbent dan pasangan lainnya saling bersalaman satu dengan yang lainnya. akan tetapi berbeda dengan sikap Megawati yang enggan bersalaman dengan pasangan lainnya. hanya memperlihatkan sikap sombongnya dihadapan publik. setelah di ingatkan oleh wartawan yang hadir di tempat baru beliau mengambil tindakan untuk melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh pasangannya Prabowo. betapa memalukan sekali pemandangan seperti itu masih di pelihara dan dilestarikan dalam suatu hubungan politik antara kaum elite politik. siapa yang pantas dijadikan contoh teladan bagi kesejahteraan dan kemakmuran demokrasi di negara kita. sungguh sia-sia sekali jika demokrasi yang di gembor-gemborkan oleh para elite politik bahwa kebebasan di negeri ini masih ternodai dengan sikap para elite politik yang seperti itu. bagaimana bangsa kita akan mengalami kemajuan jika masih ada hal seperti itu. sungguh tidak pantas itu kita lakukan. negara kita sudah dikenal oleh dunia sebagai negara demokrasi yang besar oleh dunia. bahkan sekaliber presiden AS pun Barrack Hussein Obama mengakuinya.
MASIH PANTAS KAH KELAKUAN SEPERTI ITU DI PERTAHANKAN..??

tentu jawabannya pun TIDAK.!
keadaan sekarang telah berbeda. setelah pemilu usai kaum elite politik pun menurunkan tensi ego mereka. contohnya seperti yang di lakukan oleh JK dan Prabowo yang telah memberikan ucapan selamat terlebih Prabowo yang telah memberikan surat khusus untuk pasangan SBY. sungguh sikap seorang demokrat. walaupun sudah menuntut kepada MK. namun setelah keputusan di keluarkan mereka menerima dengan lapang dada (legowo).

Prabowo pun menempuh jalur hukum yang disediakan konstitusi untuk menyampaikan keberatan. Setumpuk bukti dugaan pelanggaran pilpres dibawa ke hadapan hakim konstitusi. Jutaan nama fiktif dalam daftar pemilih tetap diusung ke depan sidang. Namun, setelah Mahkamah Konstitusi mengeluarkan putusan menolak gugatan para pemohon dan Komisi Pemilihan Umum menetapkan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo tak segan menyampaikan selamat.

Mantan calon wakil presiden itu menggelar konferensi pers khusus untuk mengucapkan selamat kepada Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Prabowo bahkan mengirim surat khusus kepada pasangan itu untuk menyampaikan selamat.

Satu lagi contoh sebuah peradaban demokrasi sedang berkembang di Tanah Air. Prabowo yang berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri dalam pilpres 8 Juli lalu memperlihatkan bahwa gugatannya ke Mahkamah Konstitusi bukan dilandasi emosi, amarah, apalagi dendam. Tapi itulah saluran demokrasi. Namun, tatkala putusan sudah ditetapkan, sebagai seorang demokrat, dia menerima keputusan itu dan menyampaikan selamat.

Prabowo memenuhi janjinya mengawal demokrasi melalui jalur hukum sampai ke titik akhir. Dia tidak marah. Dia juga tidak mutung ketika Mahkamah Konstitusi menolak gugatan mereka. Tapi dengan jiwa besar dia menerima kekalahannya dan menyampaikan selamat kepada sang pemenang.

Ingatan publik masih kuat mengenai kerasnya pernyataan-pernyataan Prabowo dalam masa kampanye pilpres tempo hari. SBY pun terkadang tergoda membalas pernyataan Prabowo. Tetapi kedua mantan jenderal itu tahu di mana medan laga dan di mana pula zona damai. Dalam pertemuan di Komisi Pemilihan Umum (KPU), misalnya, Prabowo tak lupa memberi hormat ala militer kepada SBY. sumber:(http://www.mediaindonesia.com/read/2009/08/08/91307/70/13/Ucapan-Selamat-Prabowo-Subianto)

sampai tulisan ini di ketik saya belum mendapat berita yang berkaitan dengan ucapan selamat Megawati kepada pasangan terpilih.

betapa indahnya jika budaya demokrasi seperti itu di lestarikan dan di pertahankan. sungguh indah sekali jika melihat pemimpin kita saling berdampingan, bertukar pikiran untuk mencapai Indonesia satu mencapai kebahagian dan kemakmuran hakiki.
amien.

thanks.
untuk Indonesia.
zein_here

Jumat, 27 Februari 2009

PEE MII LUU

wahai kaum manusia Indonesia.. apakah kalian semua menyaksikan sekarang, perang politik sudah berjalan, pesta demokrasi terbesar akan segera di mulai kembali di negara kita tercinta Indonesia. apakah SELURUH rakyat telah siap menyambut berbagai macam pilihan yang akan datang ke hadapan wajah dan relung hati kita. semua jawaban akan kita dapatkan dalam hati kecil untuk menyongsong hidup Indonesia yang lebih baik dari sebelumnya, trias politica masih ada. semoga yang berada di dalamnya bisa menjalankan amanah dari rakyat dengan penuh keadilan dan tanpa memihak pihak manapun.

apakah kita bingung,apakah kita siap untuk memilih, apakah kita memang benar-benar terlahir sebagai seorang pemilih yang handal untuk kemakmuran dan kejayaan negeri tercinta Indonesia..?
semua jawaban itu takkan pernah ada habisnya untuk di jawab dan dipertanyakan untuk kita seluruh rakyat Indonesia. berbagai macam parpol baru banyak terbentuk untuk bertarung dalam memperebutkan tahta kekuasaan negeri ini. tidak pernah dijelaskan secara transparansi apakah visi dan misi yang jelas kepada kita rakyat yang awam untuk menerima perlakuan dari kaum elite politik untuk berkuasa. mereka hanya menjelaskan melalui spanduk, poster, iklan dari media cetak dan elektronik. dan kenyataannya hanya beberapa partai saja yang mengumandangkan beberapa visi dan misinya. kita tidak pernah tahu maksud dari berbagai macam parpol yang ada sekarang. apakah mereka hanya ingin berdiri untuk memeriahkan pesta demokrasi terbesar negeri ini...?

demokrasi yang hakiki belum sepenuhnya tercapai dengan masih banyaknya noda-noda dalam demokrasi dalam berpolitik di masyarakat negeri ini, bisa kita lihat secara nyata para kaum elite politik saling menjatuhkan, bahkan tidak saling mendukung untuk memakmurkan negeri ini, entah itu dari parpol manapun, mereka hanya ingin mendapat simpati dari rakyat saja. kita muak dengan segalanya. dimanakah tokoh-tokoh negeri ini yang patut kita hormati dan kita banggakan untuk membawa negeri ini menuju negeri yang makmur secara hakiki. kita telah muak dengan tingkah laku kalian(elite politik,red). tidak cukupkah kalian membanggakan diri kalian untuk memperebutkan tahta tertinggi negeri ini. kalian hanya yaqin untuk menjalankan tugas negara. dimana kaum intelektual yang benar ingin mengabdi untuk negeri ini..? mereka semata-mata hanya mementingkan kepentingan duniawi saja tanpa memikirkan kepentingan duniawi yang lebih penting untuk dijalankan. kita tidak pernah berburuk sangka bilamana kalian memerintah akan tetapi mana bukti kalian para kaum intelektual yang telah sukses menjadi orang yang terpandang di negeri ini. alangkah baik dan indahnya jika kalian bersatu untuk membangun negeri ini bersama untuk mencapai Indonesia yang lebih jaya.

terima kasih.


salam,

@iqiezein

Senin, 23 Februari 2009

Bebas dan Bertanggung jawab..!

Mungkin kata-kata itu yang terlontar dari mulut orang yang jiwanya bebas dan merdeka tanpa paksaan dari pihak manapun.
mereka bisa hidup seenaknya, seperti apa yang mereka inginkan. tidak ada hal yang mereka takuti. itulah hal yang terjadi ketika Mountain Rock di Wisma Barata Indonesia, Megamendung, Cisarua Bogor.(210209)

sulit dipungkiri hal yang terjadi, dari hal yang diinginkan sampai hal yang tidak diinginkan pun terjadi. banyaknya massa yang datang membuat acara semakin tidak terkendali dan sulit dikontrol oleh pihak panitia yang beranggotakan 9 orang dan beberapa bantuan sukarelawan(hatur nuhun pisan).
Mountain Rock merupakan awal acara bagi pemuda/i di Bogor untuk merealisasikan kebebasannya dalam berekspresi karena seperti telah diketahui oleh banyak anak muda Bogor untuk gigs di Bogor hampir dipastikan DILARANG diadakan. dan ini menimbulkan keresahan bagi jiwa muda yang dalam dirinya ingin berekspresi dan berkarya. beberapa faktor yang menyebabkan gigs DILARANG di Bogor karena massa yang sulit dikontrol saat acara berlangsung, Pemerintah setempat seakan tidak pernah perduli dengan kalangan muda di Bogor. bisa dicontohkan dengan tidak adanya gedung kesenian di Bogor dan sulitnya perizinan.

beruntung Mountain Rock dapat berlangsung dengan berbagai macam kendala dan dapat dipastikan berjalan 85% dan sebagiannya adalah error done akibat ulah beberapa pihak.

band yang tampil pada acara ini diantaranya:
A Touch of Silence
My Fucking Project
Bajink Luncat
Life Again
He Stolen My Shoes
Minivan
Bapuk'z
Eternal Eternity
Indoriot
The Duke
My Special Date
Trees of Mystery
United Blood
Touch of Eden
Fatal Blow
Bearing in Grave

semoga untuk acara gigs berikutnya akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh semua pihak tanpa merugikan pihak manapun.

keep spirit for AlL.
thanks before and after