Pages

Subscribe:

Labels

Minggu, 21 Oktober 2012

Berhentilah Berkeluh Kesah

Wuih.. Asyik ya, sekarang hari minggu dan it's time to.............. (silahkan isi sendiri titik-titiknya)

Ehm, pagi ini gue mau nulis apa yah.. coba yang punya ide angkat kakinya..iya angkat kakinya.... | Angkat tangan kali jen... | Iya deh, angkat tangan kalau gitu...

Gak ada nih? Gak ada yang punya ide buat nulis apa pagi ini. Oke, cukup. Gue males kalau gitu. Eits.. Tunggu dulu.... Tenang..
Jangan langsung males gitu dong.. Masa baru gitu aja udah ngeluh sih.. Ini hari minggu loh..

Oke, Teman-teman yang dimuliakan oleh Yang Maha Kuasa.
Kali ini, Gue bakal cerita sedikit, sekedar untuk berbagi.

Pernah gak sih kita liat, banyak orang di waktu pagi hari udah mulai nyari rejeki. Pernah? Dimana? Pasar! Oke 1. Dimana lagi? Abstain jen! | -____-*
Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari sifat dan karakter mereka? Buat gue, Life will go on and spinning. Stop bitching!

Pagi ini, gue mengawali hari dengan 4 rakaat, 2 sebelum terbit matahari dan 2 lagi setelah terbit matahari. 4 rakaat cukup untuk laporan kepada Yang Maha Kuasa bahwa gue siap menjalani hari ini. Tapi jujur, gue salah mengawali hari dengan ngeluarin keluh kesah. Gue perlu nampar diri sendiri tapi bukan di tampar orang lain karena itu sakit man. Jadi, maaf yah buat yang lagi di Manado.  Bersyukur adalah kenikmatan atas pemberian-Nya.
Seperti banyak orang bilang, penyesalan selalu datang di akhir, tapi buat gue begitu juga dengan kesadaran gak jauh beda dengan penyesalan yang selalu datang di akhir. Sadar gak sih, ketika dalam kondisi lapar pernah makan 3 piring dan kita lupa kalau itu makanan basi. Gak kan? Kenapa? Karena lu gak sadar dibawah kontrol rasa laper lu sendiri. Betul tidak ibu-ibu?........ Tidaaaak! Itu mah lu aja kali jen!

Ya, gue sadar kalau mengawali hari gak boleh dengan mengeluarkan keluh kesah tapi jujur karena kegalauan lah yang membuat diri ini berkeluh kesah. Oh iya, gue mau bilang nih, IMHO, galau itu ada positifnya juga loh. Apa coba? Mau tau? Mau tau banget atau mau tau aja? Wani piro? :p
Oke, sisi positif galau yang pertama adalah kalau jiwa kita berjiwa optimis, kita bisa mengendalikan kegalauan itu ke arah yang produktif. Contohnya ya kaya yang gue lakuin sekarang ini. Nulis di blog pagi-pagi meskipun sambil mengusapkan air mata yang telah jatuh membasahi bumi *lirik lagu Dewa 19. Kedua, balik lagi ke yang pertama. Ketiga, kalau gak nemu sisi positifnya lagi, balik lagi ke yang pertama.
Nah, tadi sisi positifnya. Kalau ada positif pasti ada negatif, gak mungkin gak ada. gak mungkin juga batre postif semua ya gak bakal ada arus listrik yang keluar dong, bener gak? Kalau salah mohon dibenarkan. Kalau benar mohon diberi hadiah harta benda untuk modal kawin. (Titik)
Balik lagi, sisi negatif dari sebuah kegalauan adalah banyak banget.... Ini aja kita ngomongin negatif ya pasti kita udah tahu (tanpa tempe) dan paham apa aja sisi negatifnya. Disini gue pengen menggarisbawahi bahwa kita jangan sampai terlalu larut dengan kegalauan, itu bahaya man. Asli. Semakin kita larut dalam situasi yang galau maka semakin terpuruk dan terjatuh dan tak bisa bangkit lagi, aku tenggelam dalam lautan luka dalam *faak kenapa nyanyi lagi ini nulisnya.

(Konsentrasi)

Yap, kegalauan hanya akan membuat kita mengeluarkan keluh kesah diri sendiri. Ini berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh @iqiezein dan diambil dari pengalaman pribadi. Tokoh dan karakter itu fiktif belaka.
 Man..... Berkeluh kesah itu gak baik. Menurut gue, yang diperlukan adalah kita perlu mencari titik nyaman dimana kita bisa merasakan nyaman tanpa kegalauan. Contoh, gue nulis, gue nyaman dengan keadaan ini karena gue bisa melarutkan diri gue dalam kegalauan ini jadi hal yang produktif. Alhamdulillah.

I warn you that berhentilah berkeluh kesah, masalah yang kita punya dan kita hadapin itu gak sebesar masalah saudara-saudara kita yang hidup di pinggiran rel kereta api, di bawah kolong jembatan, di pinggiran sungai. Coba kita bayangin, gimana mereka ngejalanin hari-hari tanpa pasti. That's why not only love but life's too is to share. Makanya, kita perlu mencari solusi. Solusi yang bisa membuat kita nyaman tanpa perpecahan. Maksudnya tanpa kita merasa sakit, menyakiti dan disakiti. Islam melarang perpecahan tapi Islam menghargai perbedaan -Gusdur-

Teman, postingan gue pagi ini dicukupkan sekian dulu yah, kalau ada yang kurang berkenan dan kira-kira kurang atau gak setuju dengan apa yang ditulis disini, kita bisa tetap sharing. Ilmu kalau gak di amalin yang ada malah jadi gak bermanfaat.
Sekian dari gue yang serba sederhana.
Terima kasih ya.

Salam,
Rizky Muhammad Zein