Pages

Subscribe:

Labels

Rabu, 13 Juli 2011

‘KUNG KONG’ BEGITU BUNYINYA


@iqiezein-Bogor : Indonesia tidak akan maju jika pengusahanya sedikit di bandingkan politisinya. Kemajuan negara di dukung oleh stabilitas perkembangan ekonomi yang baik, contohnya adalah dengan tumbuhnya berbagai macam industri. Perkembangan ekonomi ini juga tidak hanya diperankan oleh generasi tua saja. Di kalangan generasi muda, berkembang berbagai macam industri kreatif. Industri kreatif ini banyak sekali contohnya dan kontribusinya dapat menunjang perekonomian bangsa serta mengharumkan nama negara di luar negeri. Sebut saja industri clothing yang sudah ramai sejak tahun 1990an di Bandung seperti Airplane, Eat 347, Ouval Research dan Peter Says Denim.

Dunia clothing yang tumbuh di Indonesia ini di pengaruhi oleh adanya arus globalisasi yang sudah melanda Indonesia sejak tahun 1990an terutama melalui jalur musik dan tekhmologi yang mempunyai pengaruh cukup signifikan untuk perkembangan dunia clothing Indonesia. Ya, itu hanya sekilas mengenai sejarah industri kreatif clothing yang saya ketahui. Sekarang, apa kaitannya dengan judul tulisan ini ‘Kung kong begitu bunyinya’,?

Tulisan saya kali ini akan mengupas tentang usahanya Drummer Endank Soekamti yang dulu pernah mengenyam kuliah akuntansi, Ari Soekamti. Mungkin ada diantara kalian terutama #KamtisFamily yang udah tahu tentang usaha clothingannya Ari Soekamti ini yang berlabel ‘Frogstone’. ‘Frogstone ini mulai dijalankan oleh Ari dan rekannya, yakni Dedi Rokkinvisual tahun 2003. Kok namanya ‘Frogstone’,?. Dua orang sahabat ini terinspirasi dari suara katak ketika nongkrong malam-malam di pematang sawah. “Kung kong kung kong, begitu bunyinya”, kata Ari Soekamti waktu di hubungi via WhatsApp. Heheu. Nah, jadi jelas kan sekarang namanya itu ‘Frogstone’ kalo di pisah ‘Frogs tone’ bukan ‘Frog stone’.
Ari Soekamti & Frogstone nya
Pria yang tertarik menjadi pengusaha ini bercerita kalau dunia clothing di Jogjakarta udah mulai tumbuh kembang sejak tahun 2003. Nah, atas dasar untuk menyemarakkan dunia perclothingan Jogja pada umumnya dan Indonesia pada khususnya maka di buatlah ‘Frogstone’. Usaha clothing ini awalnya memang hanya sampingan makanya dari awal di jalanin progres produksinya naik turun seperti kiasan “hidup segan, mati tak mau”. Tahun 2006, Dedi yang ngediriin ‘Frogstone’ ini dari awal, mundur dan masuklah Deni yang menemani Ari sampai sekarang. Dan di tahun 2011, usaha clothing drummer yang mengidolakan Travis Baker ini mulai di seriusin dan ditekuni.

Meskipun rutinitasnya di sibukkan dan di prioritaskan ngeband bareng rombongan musik Endank Soekamti. Usaha clothingnya dengan Deni ini tidak terbengkalai karena di bantu oleh istri Ari tercinta yang ngurusin keuangan, Deni marketing, dan 1 orang lagi bagian produksi. Kegiatan Ari Soekamti yang padat di Endank Soekamti, kalau cuma sendiri yang ngurus ‘Frogstone’ tentunya bakal ribet. Makanya usaha ‘Frogstone’ ini di bantu oleh orang-orang terdekatnya. Ditambah lagi usahanya juga di bantu oleh istri Ari Soekamti. Jadi kesuksesan Ari Soekamti ini tidak lepas dari peran sang istri karena di balik pria hebat, ada wanita yang kuat di belakangnya. Ahay. Hehe.

Kita doakan semoga usaha clothing di bawah label ‘Frogstone’ yang di dirikan oleh ‘Bos’ Ari Soekamti ini semoga bisa semakin ‘Berkibar Tinggi’ kedepannya dan sesuai apa yang di harapkan, yakni  brand image semakin kuat serta titik distribusinya semakin luas. Amin. Semoga.

Salam,
Rizky Muhammad Zein