Pages

Subscribe:

Labels

Rabu, 09 November 2011

Hanya Rencana, Tidak Lebih

Rencana kehidupan menjadi sebuah keharusan karena menyangkut dengan “akan menjadi apa kita di masa depan”. 1, 5, atau 10 tahun mendatang, di tentukan dengan apa yang kita lakukan saat ini. Dalam kurun waktu 1-2 tahun kedepan saya merencanakan untuk lulus kuliah dan menjadi sarjana HI. Hal ini penting karena apa yang telah saya mulai harus saya akhiri. Selain itu, menjadi seorang sarjana pastinya akan membanggakan untuk orang tua.
Menjadi sarjana HI tidaklah mudah, mengingat kini sudah memasuki masa-masa akhir studi, saya perlu untuk lebih giat lagi dalam belajar dan fokus terhadap skripsi. Proses menuju penulisan skripsi itu tidak bisa dalam hitungan 1/2 bulan. Melainkan waktu yang cukup panjang, dan saya merencanakan dalam waktu 1/2 tahun, skripsi saya selesai tepat di semester 10/11.
Hambatan-hambatan menuju skripsi banyak dan jika di kerucutkan, menjadi 1 alasan, yaitu malas. Efek samping dari rasa malas ini berakibat banyak sekali dan bisa menjalar kemana-mana. Maka dari itu perlu saya kuatkan tekad kembali, saya bisa lulus dalam waktu 1/2 tahun dari sekarang.
Jika sudah ada tekad dan keyakinan yang tinggi, saya yakin dengan segala usaha yang saya tempuh akan tercapai rencana tersebut. Pertama, saya harus mencermati isu-isu HI yang menjadi minat saya. Kedua, mencari bahan bacaan untuk membuat sebuah tulisan. Ketiga, konsultasi dengan dosen terkait hal yang menarik untuk dijadikan penelitian. Keempat, jika sudah fix, maka penelitian dan penulisan skiripsi bisa saya mulai dengan usaha, do’a, dan tawakkal. Man Jadda Wajada.
Jika dalam waktu 1-2 tahun program menjadi sarjana HI saya belum beres atau mungkin selesai tepat sesuai yang direncanakan, maka saya perlu mengevaluasi diri, kalau belum selesai, pasti ada 1 atau lain hal yang masih mengganjal, jika selesai, proses mencapai sarjana yang perlu saya jadikan pelajaran agar kedepannya bisa lebih bersemangat lagi.
google.com
Setelah menjadi sarjana, rencana saya berikutnya dalam waktu 3-5 tahun mendatang adalah ingin menjadi seorang pengusaha. Mengapa jadi pengusaha sedangkan saya sekarang adalah mahasiswa HI?. Alasan terkuat saya adalah pertama, memberi lebih baik daripada menerima. Kedua, ingin bermanfaat bagi orang lain. Ketiga, materi yang didapat bisa di perhitungkan.
Lulus kuliah menjadi sarjana, tidak menjamin langsung mendapatkan pekerjaan yang sesuai. Meskipun keluar jalur, apa salahnya jika think out of the box? Alangkah baik/bagusnya jika berwirausaha dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Selain itu, angka pengangguran yang masih tinggi di Indonesia membuat saya cemas terkait masalah pekerjaan.
Usaha yang akan ditekuni dalam rencana saya adalah budi daya ikan air tawar seperti ikan mas, gurame. Menurut saya, usaha budi daya ikan air tawar cukup menjanjikan karena saat ini ikan air tawar cukup dikenal dan disukai masyarakat.
Kalaupun rencana saya mulai dari sekarang, tentunya ada beberapa hambatan yang akan saya dapatkan. Pertama, tentu saja berurusan dengan kuliah dan sulitnya mengatur waktu untuk kedua urusan tersebut. Kedua, jarak. Usaha budi daya ini ingin saya lakukan di Bogor dan tentunya ini berurusan dengan mobilitas dan kapasitas fisik yang harus prima untuk mendukung usaha tersebut. Ketiga, yang tidak mungkin di pungkiri adalah modal.
Saya sadar jika rencana ini ingin berjalan sesuai rencana tidak hanya bermodalkan semangat dan keyakinan yang tinggi. Ada beberapa hal lain yang di butuhkan untuk menunjang usaha budi daya ikan air tawar, di antaranya biaya, ilmu, lahan yang strategis, dan juga orang kepercayaan. Setidaknya 4 faktor tersebut jika terpenuhi, saya berasumsi usaha yang akan saya rintis akan mendapatkan hasil yang maksimal.
Untuk merealisasikan rencana saya tersebut, jika saya bisa tidak meminta “bantuan” ke orang tua, saya ingin memaksimalkan mencari biaya untuk usaha saya melalui freelance atau kerja part time. Untuk freelance, Saya sadar kalau saya menyukai menulis (re-berita), apalagi yang berhubungan dengan musik dan biasanya menulis adalah bagian dari part time saya. Maka dari itu saya akan mencoba memaksimalkan hasil dari menulis tersebut. Selain itu, belajar tentang perikanan dari ahlinya atau yang lebih berpengalaman adalah langkah-langkah yang akan saya tempuh serta mencari “link” atau jaringan untuk mendukung dan mempermudah usaha budi daya ikan air tawar yang akan saya rencanakan.
Untuk lebih mematangkan rencana budi daya ikan ini, maka dari itu saya perlu mengevaluasi hal-hal apa saja yang sudah dan belum terlaksana. Evaluasi diperlukan karena ini adalah bagian dari rencana. Bisa saya katakan, kalau evaluasi ini adalah side agenda. Sekiranya dalam waktu 4-6 tahun kedepan saya bisa mengevaluasi kinerja rencana saya ini. Dan jika berhasil, tentunya saya bisa memperluas usaha saya tidak hanya budi daya, tapi juga membuka restoran makanan. Dan dalam waktu 10 tahun mendatang saya sudah bisa menikmati hasil dari apa yang telah saya lakukan. Menjadi pengusaha ikan yang sukses. Amin.
Dan pada akhirnya, setiap orang pasti menginginkan kesuksesan dalam kehidupannya. Jalan menuju sukses tersebut tidaklah mudah seperti membalikkan kedua telapak tangan. Perlu pengorbanan yang “biasanya” kita terjebak dalam sebuah pilihan. Pilihan hanyalah proses/cara dalam memilih antara sukses atau tidak sukses. Sukses menurut saya adalah sebuah hasil. Hasilnya tentu tidak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga sukses bermanfaat untuk orang lain.

0 komentar:

Posting Komentar